”Ada alternatif baru bila kita ditilang"

Mungkin Ada kabar gembira ataukah kabr buruk..,Dalam perkembangan lalu-lintas Indonesia ternyata ada perkembangan. Cara pembayaran yang dapat kita lakukan dalam pembayarandenda tilangan:

• mengikuti sidang (waktu menunggunya 2 minggu)
• menitipkan pembayaran denda tilang kepada polisi tersebut
• membayar lewat BRI

Ada alternatif baru bila kita ditilang yaitu ”membayar denda tilangan lewat BRI” tanpa harusmelalui sidang ataupun menitipkannya lewat polisi.. Kita tahu biasanya sidang membutuhkanwaktu yang lama buat menunggu. Nah sekarang ada yang lebih gampang bagi kita yang tidakmempunyai cukup waktu untuk melakukan sidang. gimana sistemnya?? Setelah kita ditilang, kita pergi ke bank BRI untuk membayar denda tilangan. Slip pembayaran dari BRI kita berikankepada polisi yang menilang kita. Beres deh....nah di satu sisi mungkin adakelebihan/kemudahan namun disisi lain juga mungkin ada kelemahan.. kelebihan yang didapat: mudah dan praktis karena bank BRI sudah tersebar di seluruh Indonesia tidak membutuhkan waktu yang lama uang denda tilangan tersebut dapat cepat masuk ke kas negara tanpa harus mampir2 keberbagai pihak. kelamahan yang didapat: belum banyak yang mengenal sistem pembayaran ini bahkan polisinya aja mungkin tidak tahu. yang Ada kalanya polisi enggan untuk melayani sistem pembayaran ini karena mungkin merekamenganggap persidangan lebih baik atau mereka cukup bisa dipercaya bila dititipkan oleh orangkena tilang untuk membayar denda tilang.(baca cerita saya) Begitu mudahnya pembayaran melalui BRI, namun saya juga belum tahu secara detil sistemnya. Saya juga belum tahu apakah uang denda tersebut dapat benar-benar masuk ke kas negara?? yang Melalui post ini saya bertanya kepada pembaca apakah emang kayak gitu?? Sistem pembayaransebenarnya berlaku gimana?? Ada sedikit referensi buat saudara melalui cerita saya di bawah ini.. cerita saya bisa sebagaiwacana untuk menjawab pertanyaan saya tadi.,.

Di tilang polisi (Asli pengelaman gue) nah, ni motor gua nih!!! keren kan!!! seumur motor gua pake sendiri,baru kemaren(bulan mei lalu) gue kena tilang,,.. biasa lah motor preman selalu lolos ........seperti mafia yang selalu lolos dari pembunuh bayaran dan seperti pijai(dalam film india) yang selalu lolos dari kejaran tuan takur..... Tanggal menunjukan tanggal-tanggal tua (sekitar tangal 27-an, gue dah lupa tanggal tepatnya) gue berfikir sebaiknya gue cepet-cepet sevice motor karena bila tanggal muda biasanyarame..gue berdua tanpa menggunakan helm menyebrang ring road karena bengkelnya terletakdi sebrang ringroad deket kost gue..

Nah,, waktu gue pulang ternyata di belakang ada polisi yang ngikutin gue,,.. pake RX-king, tadinya sih mau lari tapi setelah lihat motornya ga jadi dehh... dengan gagahnya diamenanyakan surat-surat motor.. jelas aja itu hanya formalitas buat nilang gue karena dahjelas-jelas kalo gue ga pake helm,,dah jelas salahnya..gue kasih surat motor berserta SIM nya, untung pas bawa semua... Gue juga nggak banyak omong (karena gue dah merasa salahnya dimana) trus dia ngajak gue ke pos polisi di yang berada di perempatan jalan.. ( sial!!! dalam hatigue berkata) Setibanya di pos polisi dia (dengan berwaja cuek) mengatakan ”dah tahu salahnya kan?? Kaliansaya tilang!!” dalam hati gue berkata ”kalau gue ga di tilang ngapain gue harus ke pos polisisegala” Gue balik tanya ma dia,”terus apa yang harus saya lakukan??” polisi itu menjawab ”kalian telahmelanggar pasal 20 UU lalu lintas terus kalian kena denda Rp 20.000,00”.. ”oooo” jawab gue, terus gue menanyakan ”ada alternatif lain ga pa??” maksud gue alternatif pembayarannya.. dengan masih berwajah cuek dia menjawab ”ada!!” gue bertanya lagi”apa saja?”Polisi tersebutmenjawab ”ada 3 alternatif yang bisa dilakukan,

• MENGIKUTI SIDANG (WAKTU MENUNGGUNYA 2 MINGGU)
• MEMBAYAR LEWAT BRI
• MENITIPKAN PEMBAYARAN DENDA TILANG KEPADA POLISI TERSEBUT”

dari tiga alternatif pilihan tersebut gue tertarik untuk memilih alternatif yang kedua... alternatifpertama tidak mungkin karena gue lagi ujian MID, alternatif ke-2 mungkin sih sebenarnya tapigue bukan orang bodoh. Gue tidak tahu sistem pembayarannya lewat BRI. Gue bertanya kepadapolisi berwajah cuek tersebut, namun dia tidak menjawab dengan berwajah marah, malahmengambil surat tilang tersebut dan menandatanganinya sendiri tanpa persetujuan gue(dalamkolom tanda tangan yang harus gue isi ia tulisin tidak mau tandatangan. Gue disuruhnya sidangdi pengadilan setempat yang jauhnya mencapai 10km dari kost gue..dalam hati guebergumam”asem ini polisi, maen kasar juga!! Bukannya menjawab pertanyaan gue malah maentanda tangan se-enaknya”. Gue sebenarnya ingin tahu sistem pembayaran lawat BRI tersebut. Kayaknya lebih praktis dan memungkinkan uang denda tilang tersebut tidak mampir dl.. Nah, itu lah cerita asli gue.. menurut lu gimana?? Emang kayak gitu apa yah?? setiap polisi lalulintas apabila ditanya sistem pembayaran melalui BRI selalutidak menjawab?? Atau Cuma ama gue aja yang tidak menjawab??? Kasihpendapat loo pada kotak koment sebagai perbandingan buat gue.... Ada sebagian cerita yang tidak saya ungkapkan, karena saya takut mencoreng citra penegak hukum Indonesia.. bila ingin memperoleh cerita selengkapnya kirim email anda ke alamat: herdigaul@gmail.com. Pasti saya kirim cerita yang selengkapnya..